Jumat, 18 Oktober 2013

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia baik bagi Pertumbuhannya maupun bagi keperluan mempertahanankan kehidupannya Pada abad sekarang ini,penyampaian informasi sudah semakin canggih,dimulai dari komunikasi sederhana sampai pada komunikasi elekronik. karena didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang, sehingga mempermudah kita dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi, dalam segala hal. Kemudahan dalam melakukan komunikasi ini tidak lepas dari peralatan telekomunikasi yang semakin berkembang.Dengan adanya peralatan telekomunikasi ini, memungkinkan manusia di seluruh belahan dunia untuk dapat bertukar informasi secara lebih cepat, tepat dan akurat. Teknologi Informasi Menurut Haag dan Keen ( 1996 ), teknologi informasi adalah seperangkat alat yang digunakan untuk membantu dalam melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. System selular adalah system yang canggih sebab system ini membagi suatu kawasan dalam beberapa sel kecil Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas sehingga mencapai ke semua bagian pada kawasan tertentu sehingga beberapa penggunadapat menggunakan ponsel mereka secara simultan tanpa jeda dan tanpa terputus-putus. Teknologi 3G Kehadiran teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) memberipeluang untuk mewujudkan impian-impian masa lalu terkait caraberkomunikasi. Kita sebelumnya mungkin belum pernah membayangkan dapat berkomunikasi dengan seseorang yang terpisah jarak namun bisa merasakan seakan-akan dia hadir dekat dengan kita.Hal itu bisa terasa karena selain bisa mendengar suaranya juga bisa melihat wajah lawan bicara di layar ponsel.Di era 1978 generasi pertama telepon bergerak yang menggunakan teknologi analog seperti AMPS (Advance Mobile Phone Service), Total Access Communications System (TACS) dan Nordic Mobile Telephone (NMT) mula diperkenalkan. Teknologi mobile kemudian terus berkembang dengan hadirnya teknologi telepon selular generasi kedua (2G) lewat GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access).Keduanya memberikan layanan selangkah lebih maju dengan teknologi digital yang dimiliki dan kemampuannya mentransfer data. Kehadiran 2G kemudian diikuti oleh teknologi GPRS(General Packet Radio Service)dan EDGE(EnhancenData rates for GSM Evolution) yang memiliki kecepatan pengiriman data lebih baik.Belakangan muncul teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) yang mampu mentransfer suara,data dan gambar dalam kecepatan tinggi,hingga 2Mbps(megabyte persecond).Terlepas dari sisi biaya yang belum diketahui besarnya dan berbagai aspek kesiapan masyarakat dalam implementasi layanan 3G, kemampuan yang dimiliki teknologi ini tentunya diharapkan mampu memberikan lebih banyak kemudahan dan efektivitas untuk berbagai sisi kehidupan masyarakat Indonesia. Namun demikian seperti kita pahami, setiap hal baru yang masuk ke masyarakat pasti membawa dampak atau perubahan sosial. Tak terkecuali dengan 3G. Keberadaannya di tanah air sudah barang tentu akan memberikan banyak implikasi di berbagai sektor kehidupan. Bidang Pendidikan Seperti kita ketahui, kondisi pendidikan kita hingga kini masih belum menggembirakan, kalau tidak mau disebut terpuruk. Berdasarkan catatan UNDP misalnya, pendidikan Indonesia ternyata berada pada peringkat 117 dari 175 negara di dunia.Padahal negeri Jiran Malaysia, jauh melesat di urutan 58.Bila kita cermati salah satu masalah pendidikan kita adalah kendala akses ke sumber informasi.Masih mahalnya harga buku-buku, ditambahm keenganan sebagian besar masyarakat kita melangkah ke toko-toko buku dan perpustakaan diiringi masih ribetnya mencari informasi di perpustakaan konvensional ditenggarai menjadi penyebab hal tersebut.Selain internet, kehadiran 3G tentunya diharapkan dapat memberi alternatif solusi permasalahan akses ke sumber informasi ini. Contohnya, parapengguna ataupun pelanggan layanan ini ke depan akan memungkinkan untuk memilih berbagai e-book yang ditawarkan oleh berbagai content provider di manapun ia berada, selama lokasinya dalam jangkauan jaringan operator. Bagi para penerbit pun, teknologi ini akan mengurangi cost, karena merekatidak usah mengeluarkan ongkos cetak dan biaya distribusi, karena buku mereka dikemas secara digital dan didistribusikan lewat content provider.Tak hanya e-book,kanal 3G ini pun bisa dimanfaatkan untuk pendistribusian file audio maupun video bermuatan edukasi. Ke depan bukan tidak mungkin para pemain content membidik para ilmuwan maupun pakar nasional atau internasional untuk menjadi nara sumber layanan mereka, sehingga masyarakat bebas memilih jenis informasi dari nara sumber yang mereka inginkan. Para pengelola konten pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk program-program kursus singkat. Adapun untuk kepentingan konsultasi ataupun media interaktif bersama nara sumber, mereka bisa memanfatkan fasilitas video call maupun video conference. Kendati begitu,bagi dunia akademisi maupun sekolah, kehadiran teknologi 3G ini berpotensi juga menimbulkan dampak negatif. Bila tidak diantisipasi, para siswa yang selama ini gemar menyontek dengan memanfaatkan fasilitas sms,boleh jadi di masa depan cukup memperlihatkan lembar jawaban kepada temannya via kamera handset 3G.Bahkan para joki ujian masuk perguruan tinggi bersama timnyapun berpotensi memanfaatkan teknologi ini untuk memuluskan langkah mereka. Media dan Hiburan Salah satu aspek yang akan berubah dengan kehadiran 3G adalah media dan hiburan. Sebagaimana kita tahu, sebagian besar masyarakat kita adalah tipikal watching society.Hal ini terlihat dari kurangnya minat baca di negeri ini. Mereka cenderung lebih menyukai tontonan bukan bacaan. Kenyataan ini tentu akan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis media maupun hiburan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki 3G. Jaringan 3G yang memiliki bandwidth besar untuk lalu lintas data akan sangat memungkinkan bagi operator untuk menyediakan konten-konten berkapasitas besar, seperti konten-konten media dan hiburan sebagai salah satu layanan. Berbagai klip musik maupun MP3 diyakini akan membanjiri layanan 3G. Hal ini bahkan sudah dimulai dengan kehadiran fasilitas Ring Back Tone maupun Video Ring Tone saat ini. Selain memungkinkan untuk melakukan download file file audio/video on demand, kehadiran 3G juga akan memungkinkan para penggunanya untuk menikmati radio streaming maupun mobile TV, termasuk sinetron, seperti yang sudah diaplikasikan di negara tetangga Singapura lewat operator MobileOne Ltd.Bagipara jurnalis televisi, kehadiran 3G diharapkan akan membantu peliputan mereka. Karena lewat video call mereka bisa secepatnya melaporkan sebuah peristiwa ke kantor redaksi untuk ditayangkan segera. Tak hanya TV dan Radio, media cetak pun bisa saja akan semakin banyak yang beralih ke media online,untuk membidik pasar ini.Para pelaku bisnis koran/ majalah tentunya harus berkompetisi dalam menyuguhkan berita maupun informasi yang aktual jika,ingin konten mereka dipilihpelanggan. Bisnis dan Usaha Bagipara pebisnis dari kalangan sosial ekonomi status tinggi(A, B),kehadiran 3G tentu akan semakin memudahkan mereka dalam mengambil keputusan.Pergerakan indeks saham maupun kurs dan didukung informasi dari pers yang bisa dipantau oleh mereka dari manapun akan membuat simpel pekerjaan merekapun begitu dalam membaca peluang bisnis atau memutuskan sebuah penawaran kerjasama.Para pengusaha tak perlu beranjak dari kursi mereka untuk melihat sebuah penawaran barang/ jasa dari sebuah perusahaan.Mereka cukup melihat barang yang ditawarkan lewat video call,atau minta dikirim detail via email. Untuk kepentingan koordinasi pimpinan antar cabang, kalangan eksekutif perusahaan juga dapat memanfaatkan video conference, sehingga masing-masing individu dapat lebih mengefisiensikan waktunya.Mereka tak perlu berduyun-duyun pergi ke kantor pusat untuk sekedar koordinasi yang tidak mendesak. Gaya Hidup Teknologi telepon selular generasi ke-tiga ini juga akan banyak memberi implikasi bagi gaya hidup masyarakat Indonesia. Ada kecenderungan di awal-awal kehadirannya 3G akan menjadi indikator pendongkrak status sosial bagi penggunanya. Bagi masyarakat kota metropolitan yang sudah akrab dengan kemacetan, kehadiran jaringan 3G akan membantu mereka untuk memilih jalan-jalan alternatif yang sedikit bebas macet.Hal itu terjadi karena operator lewat content provider bisa memberikan layanan video real time yang menayangkan situasi di jalan-jalan protokol. Bagi sebagian orang, layanan seperti itu mungkin tidak terlalu aneh, karena sudah diberikan oleh salah satu operator di tanah air. Namun operator telekomunikasi dapat memberinya nilai tambah dengan menempatkan semacam line call center yang bisa membantu masyarakat mendapatkan saran jalan yang bebas macet. Yang menarik, bila selama ini kita hanya bisa mendengar suara saja di layanan call center seperti itu, ke depan tentunya kita pun bisa melihat wajah petugas layanan tersebut di layar ponsel . Bagi remaja maupun para games mania, ke depan mereka akan lebih leluasa bermain game online, tak hanya lewat internet namun juga lewat ponsel, karena jaringan 3G memungkinkan untuk itu. Pun begitu bagi para peminat komik, mereka bisa mendapatkan komik dengan gambar berkualitas lewat layanan 3G.Hadirnya 3G juga kemungkinan akan bisa mengubah secara perlahan-lahan kebiasaan cara menggunakan ponsel,yang tadinya menempel di telinga menjadi berbicara dengan menatap layar. Kendati begitu, kehadiran 3G juga berpotensi memberikan ekses negatif terhadap gaya hidup, terutama bagi masyarakat perkotaan. Lewat layanan chat di jaringan 3G misalnya, para pelaku bisnis esek-esek perorangan ini akan lebih bebas bertransaksi dan berpromosi.Mereka bisa saja rela mempertontonkan tubuhnya lewat video call setelah meminta transfer dana kepada peminatnya terlebih dahulu.Faktor Penentu Kesuksesan 3G Kesuksesan 3G di tanah air hingga kini memang masih menjadi tanda tanya,apakah kehadirannya akan menuai sukses seperti yang terjadi di Jepang dan Korea Selatan, atau merugi seperti di kawasan Eropa.Terlebih teknologi High Speed Packet Access (HSPA) dan Evolution Data Optimized (EVDO)kini tengah dikaji sebagai penerus generasi ke tiga. Berbagai elemen tentunya saling berkaitan untuk menyukseskan 3G,diantaranya komunikasi ke masyarakat, ketersediaan handset, harga koneksi dan konten,dan ketangguhan jaringan dan faktor eksternal lainnya.Menurut pengamat media Ade Armando,tingkat kesejahteraan, pola aktivitas di luar ruang, penggunaan sarana transportasi, kecenderungan ikatan sosial, pola konsumsi media lain,kebutuhan akan hiburan,serta kepemilikan layanan dan perangkat 3G yang bagi sebagian orang bisa menjadi indikator pendongkrak status sosial juga menjadi faktor penentu. 3.2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF DARI PENGGUNAAN 3G Dalam dunia 3G pastinya ada dampak bagi pengguna layanan dunia 3G ini. Dampak ini ada yang bersifat positif tetapi juga ada yang berdampak negartif,semuanya tergantung kepada pengguna fasilitas yang dipakai.Contoh dampak positif adalah : mendapatkan hiburan didalam kendaraan, dapat menonton berita, dapat mengakses internet di manapun berada, mentransfer data meski sedang berada di luar kota, dapat berkomunikasi dengan menatap lawan bicara meski jaraknya jauh dll. Tetapi jika digunakan untuk hal-hal yang negatif bisa saja sebagai haiker, perencanaan perampokan, pentransferan data pornografi, berhubungan lawan jenis melalui video call dsb. Sebaiknya pada penggunaan fasilitas 3G yang tanpa batas harus ada pembimbingan dan pengarahan dari orangtua kepada anaknya, jika diberikan handphone yang mempunyai fasilitas untuk penggunaan 3Gdilingkungan masyarakat. Adapun penemuan fakta baru yang ditemukan oleh Dr. David Sheffield bahwa para pengguna ponsel yang telah kecanduan akan mengalami resiko seperti stress dan lekas marah. Dr. David Sheffield menemukan bahwa kebiasaan yang berkaitan dengan rasa stress dan lekas marah para maniak telepon seluler itu terjadi pada 16 persen dari 106 user telepon seluler yang di survey. Dalam studi terpisahnya, Dr. David Sheffield menemukan bahwa tekanan darah maniak ponsel ini sangat rendah. Selain itu juga dampakm yang gencar diberitakan yaitu dampak ponsel terhadap kanker otak. Hal ini telah dilakukan riset dan hasilnya membuktikan ternyata tidak ada pengaruh ponsel pada pertumbuhan dan perkembangan kanker otak. Riset dilakukan selama 4 tahun, dengan mengambil sampel dari 13 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada resiko kanker otak pada pemakai ponsel, meskipun mereka sangat sering menggunakan ponsel tanpa batas waktu sekalipun.GSM (seperti Afrika Selatan,Australia,Timur Tengahdan Amerika Utara Perkembangan pesat dari GSM disebabkan Global System) GSM merupakan generasi kedua setelah AMPS, GSM pertama kali dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai berkembang pada tahun 1993 dengan diadopsi oleh beberapa negara karena penggunaan system yang digital sehingga memungkinkan pengembang untuk mengekploitasi penggunaan algoritma dan digital serta memungkinkannya penggunaan Very Large Scale Intergration (VLSI).Untuk mengurangi dan memperkecil biaya Handled terminalnya,pada saat ini GSM telah menggunakan fitur Intelegent Network (jaringan kecerdasan).GSM adalah system telekomunikasi bergerak dengan menggunakan system selular digital.GSM pertama kali dibuat memang dipersiapkan untuk menjadi system telekomunikasi bergerak yang memiliki cakupan internasional berdasarkan pada teknologi Multyplexing Time Division Multiple access (TDMA)GSM mempunyai frekuensi 900 Mhz selain itu GSM juga menggunakan frekuensi 1800 Mhz dengan nama Personal Communication Network. GSM juga menyediakan layanan untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi yang menggunakan teknologi High Speed Circuit Switch Data (HSCSD) yang mampu mengirimkan data sampai 64 Kbps hingga 100 Kbps.Di Indonesia jaringan GSM ditempatiolehPT.Telkomsel,Exelkomindo,Satelindo,Indosat. CDMA (Code Devision Multiple Access)merupakan generasi ketiga (3G). teknologi telpon tanpa kabel sangat dirasakan perkembangannya, dengan munculnya berbagai macam jenis telepon selular.Sekarang ini yang sedang berkembang adalah telepon tanpa kabel yang menggunakan Code Devision Multiple Access yang menggunakan teknik penyebaran spectrum. Berbeda dengan metode Global System for Mobile Communication (GSM) yang menggunakan Time Division Multiplexing (TDM),CDMA tidak memberikan penanda pada frekuensi khusus pada setiap user.Setiap channel menggunakan spectrum yang tersedia secara penuh.Percakapan individual akan di encode atau di sandikan dengan pengaturan digital secara pseudo random.CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali di gunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai komunikasi Intelejen pada waktu perang Perkembangan CDMA tidak secepat perkembangan GSM yang banyak diadopsi oleh sebagian besar operator di berbagai macam Negara. Di Indonesia untuk jaringan CDMA ditempati oleh PT. Mobile-8, Telecom, Telkom flexy dan Esia.